Kesabaran Syekh Ahmad ar-Rifa’i Hadapi Istri Galak
Syekh Ahmad
ar-Rifa’i merupakan tokoh sufi terkemuka dan
seorang wali quthub yang juga memiliki banyak santri dari kalangan para wali
Allah. Namun siapa sangka jika di balik nama besarnya ada sosok istri galak
yang terus mengomeli dan memukulinya. Bagaimana Syekh ar-Rifai menyikapi istri
galaknya?
Dikisahkan, Pada Suatu hari santri kesayangan Syekh ar-Rifa’i bermimpi melihat gurunya berada di surga. Di
hari berikutnya ia melihat mimpi serupa, dan terus berulang kali. Akan tetapi
ia merahasiakannya, tidak ada satu orang pun yang ia beritahu, termasuk
gurunya.
Ternyata Syekh ar-Rifa’i memiliki istri yang Suka ngomel alias galak. Setiap hari ia menerima perlakuan kasar dari sang istri.
Suatu hari santri yang pernah bermimpi melihat syekh di surga itu bertamu ke rumah dan melihat gurunya dipukul oleh istrinya menggunakan kayu pengorek tungku sampai noda hitamnya membekas di baju. Namun demikian, Syekh Rifa'i hanya diam. Melihat Kejadian ini, santri tadi resah dan melaporkan ke santri-santri yang lain. “Begini Sahabat-sahabaku. Guru kita mendapat perlakuan kasar dari istrinya, sementara kita tidak berbuat apa-apa.”
Kemudian terbesit dalam pikiran mereka agar sang guru menceraikan istrinya. Tapi masalahnya sang guru orang fakir, tidak akan mampu untuk memberi ganti mahar yang ditaksir senilai 500 dinar untuk menceraikan istri. Mereka pun bersepakat untuk iuran. Setelah uang terkumpul, mereka menghampiri sang guru untuk menyerahkan uang tersebut.
Melihat uang sebanyak itu, Syekh ar-Rifa’i bertanya, “Uang untuk apa ini?” Para santri menjawab, “Ini sebagai ganti mahar untuk istri guru yang sudah berlaku kasar.” Syekh hanya tersenyum dan berkata, “Andaikan bukan karena kesabaran menghadapi omelan dan pukulan istri, kau tidak akan bermimpi melihatku di surga.”
Siapa sangka jika menghadapi istri galak menjadi pintu bagi hamba-hamba Allah untuk mendapat kedudukan spiritual tinggi di sisi-Nya. Bahkan, sejumlah tokoh sufi terkemuka sengaja memilih teman hidup yang galak. Hal itu dilakukan untuk menguji kesabaran. Setiap hari menerima omelan, bahkan kekerasan fisik
Imam al-Ghazali pernah mengatakan :
"Bersabar menghadapi pasangan hidup mampu melatih pengendalian hawa nafsu, meredam amarah, dan mendidik moral. Sebab, orang yang hanya menyendiri atau selalu membersamai orang-orang saleh, sifat-sifat buruk dalam dirinya tidak akan terdidik, dan borok-borok akhlaknya tidak akan terbuka." Maka, orang yang menempuh jalan akhirat harus melatih dirinya dengan bersinggungan hal-hal demikian demi melatih kesabaran. Dengan begitu, ia akan memiliki moral luhur, hati yang selalu ridha, dan terbebas dari sifat-sifat hati yang tercela."
Secara garis keturunan,
nasab Syekh Ahmad ar-Rifa’i dari jalur bapak sampai kepada Sayyidina Husein bin
Ali bin Abi Thalib. Sedangkan nasabnya dari jalur ibu bersambung sampai sahabat
Nabi bernama Abu Ayyud al-Anshari. Sebelum kelahirannya, ada sejumlah wali-wali
agung yang sudah memprediksinya, yaitu Tajul ‘Arifin al-Wafa, Syekh Nashr
al-Hamami, Syekh Ahmad bin Khamis Syekh Abun Najjari an-Anshari, dan banyak
lagi. Sufi agung berkebangsaan Irak ini
merupakan ulama terkemuka yang juga banyak mencetak ulama-ulama hebat.
Di antara murid-muridnya
adalah Syekh Abu Syuja’ (penulis Matan Taqrib), Syekh Umar Abul Faraj ‘Izzuddin
al-Farutsi al-Wasithi (seorang ahli hadits), Syekh Abu Zakaria al-Atsqalani,
Syekh Abul Fath al-Wasithi, Syekh Abul Mu’ali Badruddin al-‘Aquli, Syekh Hasan
ar-Ra’i, Syekh Jamaluddin al-Khatib, dan masih banyak lagi. Kredibilitas Syekh Ahmad ar-Rifa’i sebagai
intelektual Muslim dan tokoh spiritual ternama banyak diakui sejumlah ulama.
Sejarawan Ibnul Atsir
(penulis Al-Kamil fit Tarikh) mengatakan, “Syekh Ahmad ar-Rifa’i merupakan
orang saleh yang pengaruhnya besar dan memiliki murid yang tidak terhitung.”
Syekh Abdus Sami’ al-Hasyimi al-Wasithi (seorang ahli hadits) pernah
berkata, “Syekh Ahmad ar-Rifa’i merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah.”
Sejarawan Ibnul ‘Imad
juga menuliskan dalam kitabnya, “Syekh Ahmad ar-Rifa’i merupakan ahli zuhud
yang agung dan seorang waliyullah yang memiliki banyak karamah.”
Wallahu 'A'lam
Posting Komentar untuk "Kesabaran Syekh Ahmad ar-Rifa’i Hadapi Istri Galak"