Kecantikan merupakan sesuatu yang sangat
melekat bagi kaum wanita. Cantik itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang
indah dan menarik. Kriteria cantik seorang wanita adalah bertubuh ideal;
berkulit putih; dan berambut lurus, hitam, serta panjang. Dengan hadirnya
globalisasi, makna kecantikan kemudian menjadi seragam pada setiap daerah dan Negara.
Seperti halnya dengan wanita cantik jelita yang pernah ada di zaman Ubaid bin
Umair
Ubaid
bin Umair adalah seorang yang sholeh, taat beribadah, bahkan beliau seorang
tabi’in yang mulia, beliau sering memberikan nasehat. Seringkali orang yang
menghadiri majlisnya, tak terkecuali para sahabat, menangis dan terharu oleh nasehatnya yang menyentuh hati. Ia adalah hamba Allah yang kekuatan
malaikatnya, mampu mengalahkan kekuatan setannya, rasa takutnya kepada Allah,
mampu menundukkan hawa nafsunya. Sehingga, ia bisa menyiramkan rasa takut, yang
berbuah taubat kepada orang-orang di sekelilingnya.
Dikisahkan.
Pada suatu hari, wanita cantik dari mekkah melihat
wajahnya di cermin. Ia takjub dan kagum dengan kecantikannya sendiri. Bahkan ia
yakin , bahwa siapapun pasti akan tergoda,
ketika melihat kecantikannya.
Sehingga ia bertanya kepada suaminya,
“Sayang, adakah orang yang tidak tergoda dengan
kecantikan wajahku ini?”
“Ya, ada.”
Terperanjat dengan jawaban suaminya, ia kembali
bertanya, “Siapa dia?”.
“Ubaid bin Umair.”
Karena ingin membuktikan kebenaran suaminya, ia meminta
izin, “Kalau begitu, izinkan aku untuk menggodanya.”
“Ya, aku izinkan.”
Selanjutnya, wanita tersebut mendatangi Ubaid bin
Umair , dengan berpura-pura bertanya, dan meminta nasehat. Ubaid menjawab
pertanyaan wanita tersebut di pinggir ruangan Masjidil Haram. Wanita tersebut
membuka penutup wajahnya, hingga terlihatlah kecantikan wajahnya .
“Sungguh, aku tergoda denganmu. Maka, lihatlah
keadaanku ini.” Kata Wanita itu.
“Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Jika engkau
menjawab dengan jujur, maka aku akan mempertimbangkan ucapanmu, dan memenuhi
keinginanmu.” Tutur Ubaid
“Apapun yang ingin engkau tanyakan kepadaku akan aku
jawab dengan penuh kejujuran.”
“Beritahukan kepadaku, seandainya malaikat datang
untuk mencabut nyawamu, senangkah kamu bila aku memenuhi keinginanmu itu?”
“Tidak.” Jawab wanita itu.
“Engkau telah berkata jujur. Aku bertanya lagi,
Seandainya engkau telah dimasukkan ke dalam kubur kemudian engkau didudukkan
untuk ditanyai, senangkah engkau bila saat ini aku memenuhi keinginanmu itu?”
“Tidak.” Jawab wanita itu..
“Engkau telah berkata jujur. Aku bertanya lagi,
seandainya manusia diberi catatan amal-amal mereka dan engkau tidak tahu apakah
akan menerima catatan amal dengan tangan kanan atau tangan kiri, senangkah
engkau bila aku memenuhi keinginanmu itu.”
Mendengar pertanyaan itu, wanita itu menjawab dengan
suara merinding dan tubuh menggigil, “Tidak.”
“Engkau telah berkata jujur. Sekarang, aku bertanya
lagi, seandainya engkau berdiri di hadapan Allah untuk mempertanyakan semua
perbuatan-perbuatanmu, senangkah engkau bila aku memenuhi keinginanmu itu?”
“Tidak.” Jawab wanita itu dengan tangisan.
Ubaid melanjutkan, “Engkau telah berkata jujur.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah. Sungguh Dia telah memberimu
anugerah besar dan mempercantik dirinya.”
Dengan hati yang bertaubat, ia kembali pulang dan
menemui suaminya dengan airmata yang masih berjatuhan. Sesampainya di rumah,
suaminya bertanya, “Apakah engkau berhasil menggodanya?”
“Sungguh aku dan kamu berada di atas kebatilan.”
Dan semenjak itu, wanita Mekah ini selalu mengisi
waktunya dengan banyak shalat, siang dan beribadah kepada Allah.
Allahu’alam
Posting Komentar untuk "Wanita Cantik Yang Pernah Menggoda Orang Sholeh"