Rasulullah SAW dikelilingi oleh para sahabatnya dengan karakteristik yang beragam. Ada yang dikenal tegas dan keras seperti Umar bin Khattab, pun sahabat yang dikenal pemalu yakni Utsman bin Affan. Namun, ada juga sahabat terdekat Rasulullah yang paling usil pada masanya?
Pada suatu hari
Nu'aiman melihat penjual madu yang kepanasan setelah berkeliling menjajakan
dagangannya. Namun sayangnya, tidak ada yang terjual. Nu'aiman kemudian
menghampir sang penjual madu tersebut dan mengajaknya ke kediaman Rasulullah SAW
Ia hendak memberi hadiah kepada Rasulullah dengan madu tersebut. Nu'aiman pun
meninggalkan penjual madu tersebut setelah menitipkan beberapa pesan kepadanya,
"Aku akan pergi karena masih ada urusan. Sebentar lagi penghuni rumah itu
akan keluar dan membayar kepadamu harga madu itu,"
Lantas, sang penjual
madu itu pun mengetuk rumah Rasulullah dan memberikan madu tersebut kepadanya.
Tentunya, Rasulullah merasa tersentuh dengan madu yang dianggapnya adalah
hadiah untuknya.
Hingga Rasulullah SAW
pun membagikan madu-madu itu kepada para sahabatnya yang lain. Ketika beliau
sedang membagikan madunya, sang penjual madu berteriak, "Wahai Rasulullah!
Bayarlah madu itu!"
Rasulullah yang
mendengar itu sedikit terkejut dan langsung memahami situasi,
"Ini pasti perbuatan Nu'aiman," kata beliau sembari
menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak lama setelah kejadian itu, Rasulullah SAW
memanggil Nu'aiman untuk menemuinya. Beliau meminta penjelasan maksud di balik
perilaku dari Nu'aiman tersebut.
Namun, justru jawaban
yang datang dari Nu'aiman lagi-lagi mengukirkan senyum di wajah Rasulullah SAW.
Nu'aiman berkata,
"Aku ingin
berbuat baik kepadamu, Ya Rasulullah. Tapi aku tidak punya apa-apa,"
Melalui cerita ini, Rasulullah seakan memaklumu sifat Nu'aiman yang suka
mengusilinya, namun sesungguhnya memiliki hati yang baik.
Hal serupa juga
pernah dikisahkan saat Rasulullah SAW sedang duduk-duduk dengan para sahabat.
Nu'aiman membagikan sejumlah makanan pada mereka. Setelah makanan tersebut
habis disantap oleh Rasulullah SAW dan yang lain, tiba-tiba Nu'aiman berkata,
"Ya Rasulullah,
ini penjualnya, tolong engkau yang bayar, Rasulullah,"
Rasulullah yang
mendengar itu pun bingung dan terkejut. Hingga pada akhirnya, Rasulullah
memakluminya dan mengajak para sahabat yang lain untuk ikut menebus bersama
makanan yang telah mereka santap tersebut.
Berdasarkan
kisah-kisah di atas, dapat terlihat sisi kepribadian santai yang dimiliki
Rasulullah SAW. Ada kalanya, kehidupan Rasulullah SAW diwarnai dengan
momen-momen bahagia bersama dengan para sahabatnya.
sahabat Rasulullah ini adalah satu-satunya orang yang berhasil membuat
Rasulullah SAW tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Sebab, Rasulullah
biasanya hanya melemparkan senyum pada orang-orang di sekitarnya.
Nu'aiman bin Ibnu Amr
bin Raf'ah. Ia adalah salah seorang sahabat dari kalangan Anshar yang juga
termasuk dalam kalangan ashabul badr. Sebab, Nu'aiman pernah turun berjihad
bersama Rasulullah SAW saat Perang Badar.
Kisah ini diceritakan
dari Ibnu Majah, bahwa suatu hari Nu'aiman pernah diajak berdagang oleh Abu
Bakar Ash-Shiddiq bersama sahabat yang lain untuk pergi ke negeri Syam (daerah
maju pada zamannya), dan Suwaibith bin Harmalah ikut dalam perjalanan tersebut.
Saat hari mulai
menjelang siang, Nu'aiman yang sudah lapar menghampiri Suwaibith yang saat itu
dberikan tuga untuk menjaga makanan. Suwaibith dengan sikap penuh amanahnya
tentu menolak saat Nu'aiman hendak meminta satu potong roti untuknya.
Hingga Nu'aiman
berkata, "Kalau memang begitu, artinya kamu setuju aku buat ulah,"
Nu'aiman pun berjalan ke pasar dan mencari-cari wilayah yang menjual hamba
sahaya. Pada zaman nabi dulu, hamba sahaya biasanya dijual untuk menjadi
pekerja. Hingga kemudian Nu'aiman berkata kepada orang-orang di sana bahwa ia
memiliki hamba sahaya dengan harga yang sangat murah.
Nu'aiman juga
menyebutkan, hamba sahaya yang dimilikinya hanya memiliki satu kekurangan yakni
berteriak bahwa dirinya orang yang merdeka bukanlah hamba sahaya. Mendengar
itu, orang-orang di sana pun tertarik dan Nu'aiman mengajaknya mengadap
Suwaibith.
"Itu ada orang yang berdiri sedang menjaga makanan, itu hamba sahaya
saya," kata Nu'aiman pada mereka. Mereka pun memberikan uang pada Nu'aiman
dan menghampiri Suwaibith untuk menangkapnya.
Suwaibith yang terkejut kemudian berkata, "Saya bukan hamba sahaya, saya
orang merdeka," yang hanya dibalas oleh orang-orang tersebut bahwa mereka
sudah tahu kekurangannya itu.
Selang berapa waktu, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun kembali dan mencari-cari
Suwaibith yang dijawab oleh Nu'aiman kemudian, "Sudah saya jual, wahai Abu
Bakar,"
Nu'aiman pun menceritakan dengan jujur apa yang terjadi pada Abu Bakar,
kemudian Suwaibith kembali ditebus oleh Abu Bakar dari orang-orang Syam itu.
Sampailah kisah tersebut ke telinga Rasulullah SAW. Kisah ini yang membuat
Rasulullah tertawa hingga menunjukkan gigi gerahamnya di depan para sahabat.
Perawi hadits
mengatakan, bahkan setelah satu tahun berlalu, Rasulullah SAW pun selalu menceritakan
kisah Nu'aiman dan Suwaibith ini kepada para tamunya.
Posting Komentar untuk "Sahabat Yang Selalu Membuat Rasulullah Tertawa, Nuaiman"